Senin, 03 Januari 2022

 

Budi Sampurno. Jan.1.2022
SDT. KOMEN.20
Saya amat sangat sering mengikuti ilustrasi karya WAHYU KOKKANG di harian JAWAPOS.
Dan di hari ini Senin tgl 3 Januari 2022, pada hal. 4 kembali sdr. WAHYU KOKKANG berkarya memberi komentar tentang berita hoax Thailand didiskualifisasi dalam pertandingan Thailand lawan Indoneasia di Singapura beberapa hari yang lalu. Hal ini disebabkan,Thailand mempergunakan doping. Dan pertandingan harus di ulang lagi. Berita itu dengan cepatnya beredar serta banyak masyarakat yang terkecoh.  Karena menganggapnya itu berita benar, apalagi Indonesia dikalahkan Thailand dengan telak 0-4. Masyarakat benar-benar berharap pertandingan di ulang lagi. Siapa tahu Indonesia bisa mengalahkan Thailand kalau tanpa doping.
Namun setelah ditelusuri, oleh JAWA POS, berita itu adalah berita hoax. Memang menurut Reuters, Thailand sedang mendapatkan sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA). Tapi sanksi tsb tidak ada hubungannya dengan final Piala AFF.
Menurut Badan Antidoping Dunia ada tiga negara yang dikenakan sanksi, yaitu Thailand, Korea Utara dan Indonesia. Tetapi para atletnya tetap diperbolehkan bersaing dikejuaraan regional, kontinental dan dunia.
Dengan cerdiknya sdr. WAHYU KOKKANG membuat ilustrasi serta di beri narasi  : YANG BIKIN HOAX INI PASTI ANGGOTA ASOSIASI ORANG GEMBLUNG NASIONAL
Saya betul-betul geli membaca narasinya.
Saya cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hal. 62, asosiasi diartikan sebagai perkumpulan orang yang punya kepentingan bersama. Sedangkan gemblung yang berasal dari bahasa Jawa dalam kamus yang sama diartikan: setengah gila (hal.306)
 Jadi. kita berpikir sesuai dengan jalan pikiran sdr. WAHYU KOKKANG , dan ini berlogika, orang yang membuat berita hoax tentang diskualifisasi Thailand dan pertandingan harus di ulang itu orangnya adalah  setengah gila. Serta berkumpul bersama dengan orang-orang berkepentingan  sama, membuat berita-berita hoax.
Salut untuk sdr. WAHYU KOKANG. (Budi Sampurno.Mak'skom.IPJT.3.1.2022)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar