Selasa, 14 Juni 2016

PEMERINTAH MEMBERIKAN ARAHAN PARA DUTA BESAR

Penyelenggaraan  Preparatory Committee Meeting ketiga (PrepCom3) rencananya akan dilaksanakan pada 25-27 Juli 2016 di Grand City Convex, Surabaya, Acara tersebut bertujuan untuk mendorong negara-negara sahabat agar berpastisipasi aktif dalam pelaksanaan Prepcom3 nanti. Pentingnya penanganan urbanisasi dengan perspektif keberlanjutan (sustainability), karena kini 54,5 persen penduduk dunia tinggal di wilayah perkotaan. Angka ini meningkat 16.6 persen dari data yang ada saat pelaksanaan konferensi Habitat I di Vancouver pada 1976, yang merupakan konferensi pertama yang mengangkat isu perumahan dan urbanisasi sebagai permasalahan global yang perlu ditangani secara kolektif.
Untuk itu akan diundang negara-negara melalui para duta besarnya untuk bisa secara aktif berpartisipasi pada Prepcom3 di Surabaya bulan depan.PBB telah mengirimkan
undangan kepada 193 negara untuk mengikuti kegiatan tersebut pada April lalu. Dipilihnya Surabaya sebagai tuan rumah kegiatan yang diperkirakan akan dihadiri oleh lebih kurang 2.500 orang dari seluruh dunia ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Surabaya tergolong kota metropolitan serta memiliki sejumlah best practices dalam pengelolaan perkotaan.
Kemajuan Surabaya di bawah kepemimpinan Ibu Risma, uniknya, diawali dengan pembangunan dan perbaikan fisik, yang kemudian berkembang menjadi pemberdayaan masyarakat, sehingga membawa dampak sosial budaya serta ekonomi.
Saat ini kita bersiap untuk menghadapi Habitat III yang akan diselenggarakan di Quito, Ekuador pada tanggal 17 – 20 Oktober 2016. Proses persiapan dan konsultasi dari Habitat III dilakukan lebih komprehensif selama 2 tahun yang diawali sejak PrepCom 1 New York, PrepCom 2 di Nairobi dan akan ditutup di PrepCom3 yang akan diselenggarakan di Surabaya pada 25 – 27 Juli 2016.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, dalam menyambut perhelatan besar ini  Surabaya telah menyiapkan berbagai hal untuk memastikan keamanan serta kenyamanan para tamu. Tidak hanya keperluan dasar seperti transportasi.
“Kami menyiapkan venue, kegiatan site visit, bahkan satu dokter untuk masing-masing negara, yang siaga 24 jam bila diperlukan,” kata Risma.
Selain itu, para tamu juga akan disuguhi pagelaran budaya setiap malam selama berlangsungnya acara. Pusat perbelanjaan di Kota Pahlawan itu juga ikut meramaikan dengan menawarkan potongan harga khusus bagi para peserta.
Menurut Risma, persiapan ini sudah dilakukan sejak satu tahun lalu, dan ini tinggal dimatangkan saja. “Nanti para peserta juga akan kita ajak untuk mengunjungi kampung-kampung di Surabaya yang memiliki ciri khas sendiri seperti misalnya :  Kampung Lontong, Kampung Batik, Kampung Daur Ulang, Kampung Daun Eceng Gondok, Kampung Pendidikan. Kampung kampung yang memiliki ciri khas ini akan diperkenalkan kepada peserta”, uangkap Risma.
Prepcom3 bulan depan tidak hanya akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah dari 193 negara anggota PBB, tetapi juga oleh berbagai pemangku kepentingan perkotaan lainnya, baik dari sektor privat, organisasi/institusi, maupun masyarakat.
Agenda pertemuan tersebut adalah penyusunan Zero Draft untuk Agenda Baru Perkotaan (New Urban Agenda) yang nantinya akan dibawa pada Habitat III di Quito, Ekuador pada Oktober 2016 untuk memastikan komitmen bersama dunia menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
Penyelenggaraan PrepCom3 memiliki  manfaat bagi Indonesia dari aspek politik yaitu penghargaan terhadap Indonesia sebagai negara berkembang yang prominen dalam penanganan permasalahan Habitat, aspek ekonomi untuk meningkatan ekonomi lokal, aspek sosial dan budaya sebagai kesempatan untuk memperkenalkan ragam budaya Indonesia dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebagai penyelenggara Prepcom3, Indonesia juga mempunyai peluang untuk juga menunjukkan kemajuan, keunggulan, dan keramah-tamahan bangsa Indonesia khususnya kota Surabaya yang dikenal sebagai percontohan Kampung Improvement Program dan gerakan komunitas hijau. Oleh karena itu, kerjasama dan dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga agar negosiasi dunia tersebut berjalan dengan lancar dan aman.(KominfoJatim.Makskom,IPJT)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar