Kamis, 22 April 2021

 

Kacamatakom.April

SDT.KOMEN. 4

TAJUK RENCANA HARIAN SUARA MERDEKA DAN KEDAULATAN RAKYAT.

Tajuk Rencana Harian SUARA MERDEKA, terbitan Semarang Jawa Tengah , Kamis, tgl. 22 April 2021 menurunkan pemikirannya tentang “ UPAYA SUKSESKAN ATURAN LARANGAN MUDIK”.

Instruksi larangan mudik ini akan sulit dilaksanakan tanpa pengawalan yang ketat dari para Kepala Daerah. Apa yang terjadi apabila masyarakat tidak patuh. Karena tak patuh pada protokol kesehatan dan nekad berkerumun atau mengadakan aneka pesta dan kampanye secara sembarangan, pertambahan kasus covid-19 di India contohnu. Kasus covid-19 melonjak drastis. Maka kalau larangan mudik ini tidak dilaksanakan secara ketat dan terpadu, pasti lonjakan juga akan terjadi. Maka tak pelak, masyarakat juga  harusnya menjadi “elemen penting” dari gerakan patuh untuk tidak mudik. Masyarakat harus sadar betapa mereka menjadi ujung tombak penyelamatan dari serangan covid-19.

Suksesnya larangan mudik juga sangat tergantung pada aturan-aturan lain , misalnya aturan larangan mudik bertabrakan dengan aturan pembukaan obyek wisata. Oleh karenanya, maka semua Kementerian harus satu suara.

Akhirnya SUARA MERDEKA  menyatakan, bahwa suksesnya larangan mudik ini menjadi  berada di tangan para Kepalasa Daerah. Kepala Darah harus bertindak tegas, kalau sampai kendor, maka sia-sia saja Tito, Menteri Dalam Negari yang menginstruksikan kepada para Kepala Daerah untuk mensosialisasikan larangan mudik.

Sementara itu Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbitan Yogyakarta, hari Kamis. Tgl 22 April 2021 juga menurunkan TAJUK RENCANA dengan judul “ PERLUS ZONA HIJAU, DISIPLIN PROKES”.

Menurut KEDAULATAN RAKYAT,  kita sepakat pengendalian Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama. Keberhasilan pengendalian Covid-19 juga tergantung kometmen bersama untuk tetap disiplin menerapkan prokes. Larangan untuk mudik lebaran hanyalah salah satu komitmen bersama untuk mencegah penyebaran Cvid-19.

Ramadhan diharapkan menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran bersama bahwa pandemi covid-19 hanya bisa dikalahkan dengan perlawanan bersama, serta meningkatkan kepedulian kepada orang lain. Bila semua orang disipln prokes, kita yakin penyebatan covid-19 takkan terjadi dan pada gilirannya akan menurunkan angka kasus covid-19.

Tampaknya kedua harian yang terbit di Semarang dan Yogyakarta sama-sama prihatin karena penyebaran cocid-19 tetap saja masih berlangsung. Meskipun sudah ada tanda-tanda penurunan. Karena kekawatirannya, kedua harian itu lebih menyarankan agar masyarakat benar- benar mematuhi larangan mudik di kala lebaran. Disamping keterpaduan antara aparat pemerintah juga menjadi kunci suksesnya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, terutama larangan mudik (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.22.4.2021)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar