KACAMATAKOM.APRIL
SDT INFORMASI 4
MARDLIJAH DARI
ITS MENGEMBANGKAN SISTIM ENERGI TERBARUKAN
Kakom. Di tengah maraknya isu krisis energi terutama
listrik saat ini, Indonesia dengan segala potensinya sebenarnya sangat
berpeluang menghasilkan energi alternatif yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Prof Dr Dra Mardlijah MT, guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
ke-135 melalui penelitiannya, mengupayakan terbentuknya sistem yang lebih
efisien untuk mengeksplorasi energi terbarukan.
Mardlijah mengaku
bahwa keprihatinannya terhadap bauran penggunaan energi telah dirasakannya
sejak tahun 2009 silam. Sementara itu, sebagai ahli dalam matematika terapan,
Mardlijah pun tekun melakukan penelitian mulai dari melakukan beberapa simulasi
hingga berakhir seperti sekarang, menghasilkan satu prototipe solar tracker
satu sumbu yang dirancang berdasarkan perhitungan matematis.
“Matematika terapan
itu merupakan cabang matematika yang memiliki peranan memberikan alternatif
solusi untuk permasalahan nyata yang dekat dengan kehidupan,” kata guru besar
kelahiran Malang itu, Senin (5/4/2021).
Dalam hal ini,
Mardlijah mengaplikasikan perhitungan matematis untuk memodifikasi solar panel
yang pada umumnya masih memunculkan chattering saat sliding mode control (SMC)
dipasangkan.
SMC yang dimaksud
merupakan kontroler solar tracker yang bekerja bukan secara konvensional sesuai
sistem kontroler Proportional Integral Derivative (PID). Penelitian-penelitian
yang sudah ada menunjukkan, solar panel akan dapat menyerap energi dari sinar
matahari secara masif saat posisi antara sumber (matahari) adalah tegak lurus
dengan bidang panel.
Namun, lanjut
Mardlijah, sangat disayangkan bila chattering masih menjadi efek samping
penggunaan SMC sebagaimana yang terjadi bila menggunakan PID. Oleh karena itu,
meskipun PID berbentuk lebih sederhana secara konstruksi, masih perlu dilakukan
peningkatan kerja kontroler sehingga error yang terjadi antara referensi dan
keluaran sistem dapat diminimalisir lebih jauh.
“Jika pada PID
dilakukan penentuan konstanta proporsional, integral, dan derivatif untuk itu,
lebih lanjut yang saya kembangkan adalah metode yang memanfaatkan firefly
algorithm,” papar Mardlijah yang dikukuhkan secara resmi sebagai guru besar ITS
pada 31 Maret lalu.
Tujuan diterapkannya
algoritma firefly pada penelitian yang dilakukan Wakil Dekan Fakultas Sains dan
Analitika Data (FSAD) ini adalah guna mendapatkan fungsi dan gain scale terbaik
dalam penentuan nilai atau posisi yang diinginkan dalam waktu sesingkat
mungkin. Penentuan ini didasarkan pada nilai Integral Time Absolute Error
(ITAE) supaya terwujud sudut solar tracker yang diharapkan.
Algoritma tersebut
adalah bentuk optimalisasi kontroler Type 1 Fuzzy Sliding Mode Controller
(T1FSMC). Hasilnya, terciptalah Tipe 2 FSMC (T2FSMC) yang bekerja lebih baik
pada kontrol penggerak panel surya. “Hal itu kami ketahui setelah melakukan
tahap simulasi dan membandingkan metode yang kami inovasikan dengan metode
konvensional,”katannya lebih lanjut.
Sebelumnya, perempuan
berkacamata ini, solar tracker berbasis kontroler konvensional PID masih
memunculkan fenomena chattering dan belum mampu mengakomodasi adanya gangguan
atau perubahan parameter pada sistem. Sekarang, T2FSMC yang dikembangkan telah
mampu mengurangi fenomena chattering sebanyak yang dapat dilakukan dan
mengatasi gangguan yang timbul (robust).
Keunggulan lainnya
disebutkan oleh Mardlijah, metode yang dikembangkan berhasil menunjukkan
performa yang lebih baik jika dilihat dari besarnya voltage serapan yang
dilihat pada baterai dari alat yang ada. Sebagai bentuk inovasi lanjutan yang
dilakukannya, Mardlijah juga mengolaborasikan FSMC dengan T2FSMC yang dikenai
logika kontrol Interval Type 2 Fuzzy Logic Controller (IT2FLC) pada solar
tracker.
“Akan tetapi, tentu
implementasi inovasi ini tidak akan mudah berjalan sebagaimana yang diharapkan
tanpa kolaborasi dengan peneliti lain,” tutur lulusan pendidikan doktoral
Sistem Kontrol ITS ini. Ia pun mengungkapkan adanya kerja sama yang dijalinnya
sejak memulai penelitian ini, di antaranya dengan rekan satu fakultas Prof Dr
Subiono MS yang membantu pada proses analisis sistem dan karakteristik sistem
dalam bentuk state space.
Ucapan terimakasih
juga dihaturkannya kepada dosen-dosen dari Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya (PPNS) yang mau diajak berkolaborasi dan membantu proses produksi
prototipe hasil gagasannya. Supaya ke depannya pengembangan bisa selaras kami
lakukan bertahap, bukan hanya dari segi metodenya.
Kepedulian Mardlijah
terhadap sekitar, terkhusus di bidang energi, tidak hanya berfokus pada solar
energy. Perempuan kelahiran 14 Januari 1967 itu juga melihat banyaknya potensi
mikroalga di Indonesia yang dapat dilirik sebagai alternatif bioenergi. Sebagai
matematikawan sekaligus anggota dari Pusat Studi Energi, ia telah melakukan
penelitian di bidang ini dan melakukan analisa model dan optimasi pertumbuhan
mikroalga sebagai upaya lain mengatasi krisis energi.
Mardlijah berharap,
kepekaan dan ketekunannya selama ini bisa diimplementasikan dan membawa manfaat
bagi umat manusia. Sebagaimana sekarang ini, Mardlijah juga tengah melanjutkan
penelitian metode lain yang diprediksi dapat mewujudkan solar tracker dua
sumbu. “Sehingga, daya serap solar panel dapat bertambah lebih cepat,” lanjutnya.
Untuk itu, agar
prototipe hasil penelitiannya dapat diimplementasikan dan dikembangkan lebih
banyak lagi, Mardlijah memohon dukungan untuk melakukan analisa dan kajian
lanjutan yang membahas aspek-aspek lain yang berhubungan dengan studi kelayakan
ide solar tracker miliknya.(Mak’skom.IPJT.JNR.5.4.2021)
Views 84
Tidak ada komentar:
Posting Komentar