ELEKTRONIFIKASI
TRANSAKSI PEMERINTAH DI TUBAN
Pemerintah dan Bank
Indonesia (BI) terus mendukung program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
(ETP). Ini untuk mendorong efektifitas pengelolaan dana Pemerintah Daerah
dengan tetap mengedepankan transparansi dan good governance.
Program ETP
adalah suatu upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah
dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital dengan tujuan mewujudkan
tata kelola keuangan yang lebih baik dan meningkatkan potensi penerimaan Pemda
melalui pemanfaatan teknologi, inovasi produk, dan saluran distribusi.
Sebagai upaya
mewujudkan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
bersama Bank Jatim memfasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban
dalam membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD),
di Pendopo Kabupaten Tuban, Sabtu kemarin.
TP2DD merupakan forum
komunikasi dan koordinasi yang diharapkan dapat mengakselerasi tidak hanya ETP
namun digitalisasi khususnya digitalisasi pembayaran mulai dari UMKM,
pariwisata hingga pasar salah satunya melalui implementasi QRIS.
Wakil Bupati Tuban,
Noor Nahar Hussein, meresmikan pembentukan TP2DD sebagai penguat tim dalam
mengimplementasikan transaksi Pemerintah Daerah berbasis digital dan non tunai.
Peresmian tersebut disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur,
Difi A. Johansyah dan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman.
Pemkab Tuban menyambut
baik dukungan Bank Indonesia dalam memastikan transaksi pemerintah daerah untuk
dapat dilakukan secara non tunai. Dengan demikian, berbagai transaksi
pemerintah dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tercatat dengan baik karena
sudah serba digital.
Sementara Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, menjelaskan,
bahwa digitalisasi sistem pembayaran merupakan salah satu bentuk upaya Bank
Indonesia dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Dengan adanya
ETP, masyarakat maupun pelaku usaha akan lebih mudah untuk melakukan pelaporan
dan pembayaran pajak secara online.
Berdasarkan studi yang
telah dilakukan, ETP kedepan juga akan mampu berkontribusi dalam mengoptimalkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Difi juga mendorong Bank Jatim untuk berinovasi
lebih lanjut dalam memfasilitasi digitalisasi sistem pembayaran.
Secara spesifik, Difi
mencontohkan produk kartu pembayaran terintegrasi seperti yang diterapkan di
Hong Kong. “Bisa namanya Jatim Card atau lainnya yang nantinya seluruh
pembayaran baik hotel, rumah sakit, tempat wisata dan lainnya bisa dibayarkan
dengan satu kartu Jatim Card tersebut,” Difi mengakiri sambutannya.
Mendukung penjelasan
Bank Indonesia, Gubernur Jatim Khofifah menghimbau Pemerintah Daerah beserta
instansi terkait untuk memaksimalkan penerapan implementasi ETP di setiap
daerah. Khofifah meyakini bahwa koordinasi dengan berbagai instansi maupun
otoritas yang terlibat menjadi kunci keberhasilan dalam memperluas implementasi
ETP di seluruh wilayah Jawa Timur.
Gubernur Jatim juga
sependapat dengan ide Kepala Bank Indonesia terkait ide inovasi kartu
pembayaran. “Saya sepakat dengan ide Pak Difi, namanya bisa Jatim Card atau
Jatim Bonek, yang nantinya memudahkan masyarakat bertransaksi secara non tunai
di berbagai merchant di Jatim dengan mudah,”jelas Khofifah.
Pemerintah Tuban saat
ini telah mengimplementasikan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah pada ijin
KIR kendaraan niaga, pembayaran retribusi tempat wisata Pantai Semilir dan
Pantai Kelapa hingga transaksi pembayaran di RSUD DR R. Koesma Tuban. Kedepan,
Pemerintah Tuban akan memperluas pelaksanaan ETP pada transaksi pemerintah
daerah lainnya.
Seremonial pembentukan
TP2DD Kabupaten Tuban merupakan rangkaian dari kegiatan gowes bersama Gubernur
Jatim. Khofifah bersama Bank Indonesia, Forkopimda dan beberapa instansi
vertikal bersepeda berkeliling Kabupaten Tuban untuk menyosialisasikan himbauan
untuk terus menerapkan protokol kesehatan, sekaligus mendorong pemulihan
ekonomi Kabupaten Tuban.
Khofifah beserta para
peserta gowes melakukan beberapa kegiatan di setiap titik pemberhentian. Pada
pemberhentian pertama, Khofifah meresmikan nama tiga jalan Ringroad Selatan,
yakni jalan KH. Hasyim Ashari, jalan KH. Abd. Wahab Hasbullah dan jalan Tonny
Koeswoyo.
Rombongan kemudian
melanjutkan gowes ke UMKM Batik Tulis Zaenal di desa Karang yang memproduksi
kain batik premium. UMKM yang merupakan UMKM binaan Bank Indonesia tersebut
telah menerima transaksi pembayaran secara nontunai menggunakan Quick Response
Indonesia Standart (QRIS).
Dari UMKM batik,
Gubernur Jatim bergerak ke Pasar Baru Tuban untuk meninjau pelaksanaan vaksin
kepada pedagang dan membagikan masker serta bantuan sembako. Kegiatan bersepeda
kemudian berakhir di Terminal Wisata Tuban untuk meninjau proses transaksi elektronifikasi
untuk retribusi Uji KIR menggunakan QRIS.(Mak’skom,IPJT,JNR,21.3.21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar