PRESIDEN JAKOWI
DI SIDOARJO
KAKOM. Presiden RI,
Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi
sejumlah menteri, meninjau pelaksanaan vaksin massal di Pendopo Delta Wibawa,
Kabupaten Sidoarjo, Senin (22/3/2021).
“Pagi hari ini saya berkunjung ke Kabupaten Sidoarjo
untuk melihat proses vaksinasi. Saya ingin memastikan bahwa antusiasme dari
masyarakat besar dalam mengikuti program vaksinasi ini,” kata Presiden saat
memberikan pernyataan selepas peninjauan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyaksikan
pemberian dosis vaksin AstraZeneca kepada Ketua Majelis Ulama Jawa Timur K.H.
Hasan Mutawakkil Alallah. Vaksin yang sama juga diberikan kepada di antaranya
K.H. Ahmad Rofiq Siraj hingga atlet sepak bola nasional Uston Nawawi.
Untuk pelaksanaan hari ini, sebanyak kurang lebih 150
peserta yang berasal dari kalangan pekerja publik, tokoh agama, hingga para
atlet menerima suntikan dosis vaksinasi di lokasi tersebut. Di saat bersamaan,
beberapa lokasi lain di Kabupaten Sidoarjo juga akan menggelar vaksinasi massal
serupa.
Presiden Jokowi juga memberikan arahan mengenai jalannya
proses vaksinasi di beberapa lokasi melalui konferensi video untuk memastikan
kesiapan Kabupaten Sidoarjo, Rumah Sakit, serta fasilitas Puskesmas dalam
menyukseskan kebijakan vaksinasi massal ini.
Berdasarkan data yang bersumber dari Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), hingga 21 Maret 2021,
sebanyak 9.397 tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo telah menerima dua dosis
vaksin Covid-19. Sementara sebanyak 19.482 pekerja atau pelayan publik telah
menerima dua dosis vaksin dari keseluruhan 31.902 peserta yang telah menerima
suntikan dosis pertama.
Hadir dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut antara
lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor
Ali.
Sementara itu, Ketua MUI Jatim, KH Hasan Mutawakkil
Alallah, menuturkan, Presiden telah bertemu kiai-kiai sepuh dan mendengarkan
pendapat para romo serta pengasuh pesantren bahwa vaksin Astrazeneca ini
hukumnya Halalan dan Thoyiban.
Menurutnya, vaksin ini memang seharusnya dimafaatkan
karena tujuannya menjaga jiwa dan keselamatan rakyat, tidak ada Pemerintah yang
mencelakakan rakyatnya sendiri, demikian juga MUI sesuai dengan audit Lembaga
Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM).
“Hasil musyawarah komisi fatwa, hari ini kami akan
memberikan fatwa kehalalan dan keamanan vaksin Astrazeneca,” tegasnya.
Ketua MUI Jatim, juga berterimakasih kepada Presiden yang
mempercepat pemberian vaksin untuk santri dan ustadz, ustadzah maupun
hafidz, hafidzah. Terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Gubernur Khofifah
melalui program pesantrennya, tuturnya. (Mak’skom.IPJT.JTN, 22.3.21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar