PRESIDEN JAKOWI DI SPAM UMBULAN PASURUAN
KaKom. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa,
mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021).
"Insyaallah
produksinya SPAM Umbulan kalau maksimal sebanyak 4000 liter per detik, dan akan
bisa memberikan suplai terhadap 1,3 juta warga di Kabupaten/Kota Pasuruan,
Sidoarjo, Surabaya, Gresik, atau terhadap sekitar 260 sambungan rumah,"
penjelasan Gubernur.
Dengan diresmikan SPAM
Umbulan Pasuruan ini, Gubernur berharap, bisa memberikan kehidupan masyarakat
yang lebih baik, dengan mengkonsumsi air yang baik, berkualitas, dan bersih.
"Diharapkan,
proses yang sudah rencanakan, yakni tahun 2024 seluruh suplai air bersih sudah
bisa diselesaikan," lanjutnya.
Untuk saat ini, kata
Khofifah, juga sedang dipersiapkan SPAM regional di beberapa titik yang lain,
termasuk di dalamnya adalah di wilayah Pantura, Jawa Timur Bagian Tengah dan
juga Kepulauan Madura.
Ia juga berharap, SPAM
Regional Umbulan Pasuruan yang merupakan bagian dari proyek Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini bisa menjadi bagian dari inisiasi
bagaimana Public Private Partnership (PPP) di Indonesia terutama di sektor SPAM
bisa menjadi bagian dari referensi proses percepatan pembangunan terutama di
sektor air.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa SPAM Umbulan yang telah lama dikerjakan, tepat pada hari ini akhirnya selesai dan dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
“Ini air dari sini,
air yang keadaaannya sudah bersih, langsung bisa dimanfaatkan tidak pakai
pengolahan yang rumit rumit,” ujar Presiden.
Hadirnya SPAM ini juga
semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses air minum. Pengelolaannya, kata
Jokowi, juga mudah. Apalagi, dengan kemampuannya bisa memuat 4.000 liter per
detik, meski yang berjalan baru 80 persen.
"Tadi saya
tanyakan di lapangan yang baru berjalan itu 900 artinya masih ada 80 persen
yang harus diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga.
Ini pekerjaan besar ada di situ," tambahnya.
Jokowi pun meminta
para pejabat di daerah bisa memutuskannya. Artinya, siapa yang menjadi pihak
yang bertanggung jawab dalam penyelesaian SPAM tersebut secara menyeluruh.
Dikatakannya,
penyelesaian proyek ini telah menghabiskan anggaran yang cukup besar sekitar Rp
2.056.000.000.000 dari proyek KPBU.
Harapan Presiden,
jangan sampai proyek besar. Terutama pipa utama yang besar tapi untuk masuk ke
rumah tangga terkendala, karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas.
Apakah PDAM Kota dan Kabupaten atau PDAM di tingkat Provinsi .(Mak’kom,IPJT.JNR.
22.3.21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar