JATIM TIDAK BUTUH
BERAS IMPORT
KaKom. Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa
meminta Pemerintah Pusat segera melakukan evaluasi terhadap keputusan melakukan
impor barang-barang yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. “Saya
mengambil contoh keputusan Pemerintah mengimport beras. Keputusan tersebut
sangat membingungkan, mengingat di Provinsi Jatim stok beras masih sangat
mencukupi,” kata politisi asal PKB ini saat dikonfirmasi di Surabaya,
Kamis (25/3/2021).
Keputusan Pemerintah
mendatangkan beras import, lanjutnya, dinilai sangat tidak rasional. “Jatim
memasuki musim panen dan stoknya surplus,”
Bahkan pihaknya
mendapatkan laporan di Banyuwangi terdapat 3 ribu ton beras import asal Vietnam
yang masih ngendon di gudang bulog setempat. Beras tersebut merupakan hasil import di tahun
2018 silam yang sejatinya diperuntukkan untuk wilayah Indonesia Timur. Jatim
sendiri tidak membutuhkan beras-beras tersebut, mengingat berdasarkan data BPS
hingga akhir tahun 2020 lalu produksi beras di Jatim mencapai 10, 02 juta ton.
Sementara berdasarkan
data terakhir hasil panen Jatim selama kuartal pertama tahun 2021 diproyeksikan
mencapai 902,401 ton. Artinya, untuk memenuhi kebutuhan beras di Jatim masih
sangat memenuhi bahkan surplus. (Mak’skom,IPJT.JNR.25.3.21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar