Senin, 02 Desember 2013

MEDIA SUARA SEBAGAI BAHASA FILM
Sebelumnya telah dibahas, media gambar sebagai bahasa film. Yang kedua adalah media suara. Hal ini disebabkan,suara yang merupakan informasi bagi penonton yang disampaikan melalui indera telinga. A.Margijo Mangunhardjana SJ, dalam bukunya " Mengenal Film " diterbitkan oleh Kanisius, Yogyakarta, 1976 menyebutkan, bahwa suara yang paling lembutpun, yang dalam kehidupan sehari hari kurang diperhatikan orang, bisa menjadi penting didalam film. Penonton dipaksa untuk mendengarkan suara suara yang dikehendaki oleh pembuat film
Suara dalam film merupakan unsur penunjang informasi terhadap gambar yang disajikan. Penunjang untuk film ini dilakukan melalui dialog, sound effect dan ilustrasi musik.
*Dialog dalam film yang dilakukan oleh para pemain, dalam bentuk kata kata akan didengarkan oleh penonton dan penonton menangkap isinya dan mengerti apa yang dimaksud dalam percakapan tsb. Misalnya seseorang sedang marah, sedang sedih , sedang gembira,
*Sound Effect, merupakan bunyi bunyi yang sengaja dibuat dan ditimbulkan oleh benda sebagai kejelasan sebagai akibat acting. Misal suara pintu ditutup, piring jatuh, sabetan pedang, suara sepatu kuda dll.
*Ilustrasi musik, sengaja musik dimasukkan dalam film. maksudnya guna lebih mempertajam adegan, untuk informasi suasana dsb Misalnya sering dalam film horror pada adegan malam hari yang sepi disebuah kuburan, tiba tiba keluarlah pocong. Musik dipilihkan yang bernada keras, sehingga penonton menjadi terkejut. (Budi Sampurno, Mak'skom, IPJT )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar