PENYIAR ( II )
Disamping hal hal pada penjelasan Penyiar I, Thoe Stokkink mensyaratkan beberapa hal, yaitu : selalu in the mood; bisa mengatur waktu, bersifat dinamis; mudah menyesuaikan diri, untuk berganti dari satu subyek ke subyek lain; mampu mempengaruhi orang untuk mendengarkannya, memiliki autoritas dan memiliki identitas sendiri. Pendapatnya ini melalui buku berjudul Penyiar Radio Profesional, halaman 20,21.
Mari coba kita perhatikan pendapatnya tsb:
a. Selalu in the mood, melupakan persoalan pribadi selama siaran berlangsung. Memang seorang penyiar begitu masuk ruang studio harus dapat melepaskan dirinya dari segala persoalan sehari harinya. Semua persoalan harus dapat ditinggalkan. Jadilah dia sebagai seorang penyiar dari radio tertentu, dengan jati diri sebagaimana biasanya ketika sedang bertugas pada hari hari sebelumnya. Karena seorang penyiar begitu masuk ruang studio, harus fokus pada profesinya. Itulah sebabnya, penyiar diwajibkan hadir paling lambat setengah jam sebelum jam siaran. Perlunya, dengan waktu setengah jam, dia memiliki waktu atau kesempatan beradaptasi dengan situasi kantor dan studio serta meleburkan dirinya dalam profesinya sebagai penyiar yang handal.
b. Bisa mengatur waktu.seorang penyiar, apalagi yang sudah terkenal biasanya memiliki banyak fans dan teman yang kesemuanya harus dilayani agar tetap terpelihara hubungan baik. Pada posisi yang demikian, seorang penyiar harus benar benar dapat memilah, mana yang perlu dihadiri atau tidak dihadiri. dengan kata lain seorang penyiar harus benar benar dapat mengatur waktunya. Dengan harapan kondisi tetap prima dan selalu siap menjalankan profesinya selaku penyiar. Disamping itu seorang penyiar juga harus dinamis, tidak berdiam diri. Hal ini akan menghasilkan wawasan yang luas dan berguna ketika sedang menjalankan tugas.
c. Mudah menyesuaikan diri. Seorang penyiar profesional biasanya tidak diberikan tugas hanya satu mata acara, tetapi diberikan tugas lebih dari satu acara. Beda acara berarti beda materi pokoknya. Disinilah seorang penyiar harus dapat meresapi obyek tugasnya, atau obyek dari mata acara yang diasuhnya , seotang penyiar dituntut untuk dapat segara membawa dirinya beralih dari obyek yang satu ke obyek yang lain.
d. Mampu mempengaruhi orang untuk mendengarkan. Dengan suara dan nada pembicaraannya diharapkan dapat mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk terpancing mendengar pembicaraannya. Pengetahuan yang luas serta keperibadian yang kuat dapat membentuk wibawa guna didengarkan orang.
f. Memiliki identitas sendiri. Seorang penyiar harus memiliki ciri ciri yang khas, misalnya vokal suaranya, nada nada, intonasi, sehingga tanpa melihat wajah, pendengar dapat tahu, siapa penyiar yang sedang bertugas tsb.
Tentunya apa yang disyaratkan oleh Theo Stokkink merupakan hal yang benar dan wajar. Berlatihlah agar anda dapat menjadi penyiar yang handal ( Budi Sampurno, Mak'skom. IPJT )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar