Kamis, 29 Juli 2021

 

Budi Sampurno.Juli.1

SDT.PENGETAHUAN.7

TENTANG BUDAYA PERUSAHAAN

 

Membaca KOMPASIANA, tgl 27Juli 2021, saya menemukan artikel yang di tulis oleh mas Bambang Subroto, seorang pensiunan Badan Usaha Milik Negara. Mas Bambang bicara tentang Budaya Perusahaan atau Corporate Culture, yang waktu merumuskan menemui kerumitan. Dan setelah lewat diskusi panjang, ketemulah formulasi, yaitu : Berprestasi,  Bersaing dan Bertanggungjawab. Dan formulasi itu ketika mau diaplikasikan juga mengalami banyak kendala. Saya kurang paham, apakah formula itu hanya diperuntukkan pada BUMN, ataukah bisa juga dikopikan untuk diterapkan pada perusahaan lain diluar BUMN. Saya akan membahas secara umum.

Ketika formula itu akan diaplikasikan dalam perusahaan, ternyata juga mengalami kerumitan pula. Lalu siapa sebenarnya yang punya kewajiban mensosialisasikan formula tsb. Karena formula itu tidak akan dilaksanakan oleh para karyawan kalau para karyawan tidak memahami pengertian dan tujuan pengaplikasian formla tsb.

Yang jelas seluruh unsur pimpinan harus terlebih dahulu memahami fomula di maksud. Tapi tentunya dalam suatu perusahaan ada Bagian atau Departemen yang tugasnya memberikan woro-woro segala sesuatu tentang perusahaan. Yang biasanya di sebut dengan Hubungan Masyarakat atau Humas, atau Public Relations.

Nah saya jadi ingat buku tulisan Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, berjudul Dasar-Dasar Public Relations, diterbitkan oleh PT.Remaja Rosdakarya, Bandung,2003, hal. 15-16, antara lain menyebutkan bahwa publik dalam Public Relations adalah Publik Internal dan Publik Eksternal.

Publik Internal yaitu publik yang berada di dalam organisasi/ perusahaan. Seperti , Supervisor, Karyawan Pelaksana, Manajer, Pemegang Saham, Direksi Perusahaaan.

Publik Eksternal, yaitu secara organik tidak berhubungan langsung dengan organisasi/perusahaan. Seperti: Pers, Pemerintah, Pendidik, Pelanggan Komunitas, Pemasok.

Lalu apa tugas Public Relations ?. Dari sekian banyak tugas, ada tugas pokok yaitu membina publlik internal. Nah inilah disebutkan di atas sebagai tugas memberikan woro-woro segala sesuatu tentang perusahaan. Segala sesuatu tentang perusahaan, yaitu yang dikatakan mas Bambang dengan formulanya Berprestasi, Bersaing dan Bertanggungjawab. Pihak Public Relations harus menjelaskan budaya perusaahaannya yang harus berprestasi, harus berani dan menang dalam bersaing, tetapi juga harus berani bertanggungjawab, dalam arti dalam melaksanakan dan mencapai budaya perusahaan harus dilakukan dengan jujur dan secara terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan.

Apakah akan mudah dilaksanakan. Tentu tidak, karena sangat tergantung pada pribadi-pribadi para karyawan. Antara lain tentang disiplin kerja. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja dalam perusahaan antara lain :

Tujuan dan kemampuan karyawan. Tujuan perusahaan akan menantang kemampuan para pekerja. Apabila karyawan ditempatkan pada posisi tertentu yang sesuai dengan kemampuannya dan ketrampilannya maka karyawan tsb dengan sendirinya akan berkerja dengan disiplin.

Pemimpin. Pemimpin juga sangat mempengaruhi suasana kedisiplinan dalam suatu perusahaan. Karena dengan kepemimpinan yang baik, yang memberi contoh disiplin, yang memberi contoh kerja keras. Perilaku pemimpin akan selalu dijadikan contoh model oleh para karyawan. Untuk menciptakan kedisiplinan memang juga diperlukan pemimpin yang tegas.

Dan para pemimpin dari suatu perusahaan bila kompak berperilaku baik dan memberi contoh yang baik maka dengan sendirinya akan menular kepada para karyawan. Tetapi apabila ada seseorang atau beberapa pemimpin yang tidak memberi contoh yang baik, maka ketidak disiplinannya itu juga pasti akan menular kepada para karyawan yang lain.

Balas Jasa. Yang dimaksud balas jasa disini adalah masalah gaji dan juga kesejahteraan para karyawan. Apabila gaji dan kesejahteraan para karyawan terjamin maka dapat diharapkan para karyawan akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan kedisiplinan akan terbentuk dengan sendirinya. Namun apabila gaji dan kesejahteraan tidak tercukupi, maka sangat susah untuk membentuk kedisplinan para karyawan. Hanya beberapa karyawan  yang loyal saja mau melaksanakan kedisiplinan.

Adil. Rasa keadilan dan pelaksanaan adil juga sangat mempengaruhi kedisplinan para karyawan dalam suatu perusahaan. Maka apabila dalam suatu perusahaan dilaksanakan keadilan dengan baik, maka dapat diharapkan kesiplinan akan terbentuk. Kalau rasa keadilan tidak terpenuhi, apalagi kalau keadilan itu tidak merata, hanya terlaksana pada bagian-bagian tertentu, dapat dipastikan kedisipinan tidak akan tercapai.

Pengawasan. Sesuai dengan fungsi manajeman, pengawasan memang sangat diperlukan, agar penyelewengan dari rel yang telah ditetapkan oleh peusahaan dapat diatasi dengan cepat. Apalagi kalau dilanjutkan dengan tindakan atau sangsi tegas terhadap mereka.

Mungkin itu yang perlu dikerjakan oleh bagian atau Depertmen Public Relations. Serta terpenuhi faktor tujuan dan kemampuan karyawan; pemimpin; balas jasa; adil dan pengawasan dan yang terpenting mendapat dukungan dan contoh dari para pemimpin perusahaan, formula “ Berprestasi, Bersaing dan Bertanggungjawab” akan tercapai. (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.29.7.2021)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar