Rabu, 28 Juli 2021

 

Budi Sampurno.Juli2

SDT.KOMEN. 17

PENDIDIKAN DAN PANDEMI COVID-19. 

Pandemi Covid-19 yang mendunia, memang membuat perubahan-perubahan di segala bidang kehidupan. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia mengalami hal yang sama. Covid-19 membawa penderitaan. Banyak anak-anak yang secara mendadak tidak terduga harus mengalami kepedihan yang tiada tara, yaitu kehilangan para orang tua tercintanya, kehilangan saudara-saudaranya yang dicintai, kehilangan teman-teman bermainnya, kehilangan guru-gurunya.

Masalah pendidikan juga jadi berantakan. Murid di larang masuk dan datang disekolahannya yang biasanya mereka saling ketemu, belajar bersama, bermain bersama. Pelajaran disampaikan oleh para guru melalui dunia maya yang biasa disebut dengan sistem daring. Anak-anak yang biasanya di larang bermain lama-lama di dunia maya karena kawatir terkena pengaruh buruknya. Secara mendadak diwajibkan bermain dalam arti belajar lewat dunia maya. Tidak semua orang tua mampu untuk membelikan perakat itu demi pendidikan anaknya. Disamping juga banyaknya para orang tua yang gagap teknologi dalam hal perakat dunia maya. Semua jadi kebingungan. Untungnya Pemerintah dengan sabar dan telatennya mengupayakan pembelajaran lewat dunia maya dan akhirnya berangsur-angsur masyarakat menjadi terbiasa. Namun karena sudah sekian lama, merekapun menjadi jenuh, bosan. Semuanya bisa merasakan hal ini.

Anak adalah taruhan masa depan orang tua dan bangsa negaranya. Maka pendidikan harus menjadi  hal yang penting dan harus diusahakan dilaksanakan semaksimal mungkin. Lalu apakah pendidikan itu ?.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa, Edisi ke 4, Departemen Pendidikan Nasional. PT.Gramedia Utama, Jakarta, th 2008, hal. 326, pendidikan  diterakan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencerdaskan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sampai kapan pandemi Covid-19 akan berakhir ?. Tidak ada yang tahu secara persis. WHO pun juga tidak bisa memastikan. Lalu sampai kapan penderitaan anak-anak ini akan berakhir ?. Dalam menunggu berakhirnya pandemi, satu persatu jumlah anak yang mengalami penderitaan akan semakin bertambah. Lalu apakah ini akan menjadi beban dan tanggungjawab Pemerintah saja ? Tentulah tidak. Apapun yang dikerjakan Pemerintah dalam menanggulangi pandemi, tidak akan berhasil kalau tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat. Masyarakat sebaiknya memahami betul dan melaksanakan aturan-aturan Pemerintah. Pemerintah dengan sangat berat menetapkan PPKM Darurat. Itu toh masih ada orang yang melaksanakan hajatan dan mengundang kerumunan. Ingat kasus Kudus dan sekitarnya. Yang lebih tidak etis lagi, ada para politisi yang merecoki program-program Pemerintah.

Mari kita sebagai masyarakat bersama Pemerintah memerangi hingga tuntas pandemi Covid-19. Agar pendidikan bagi anak dan siapapun dapat berjalan normal kembali. Karena pada hakekatnya pendidikan itu merupakan usaha mencerdaskan masyarakat, terutama anak-anak di usia sekolah.melalui upaya pengajaran dan pelatihan serta memberikan anak-anak haknya untuk bermain. Karena dengan bermain juga mencerdaskan anak-anak. ((Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.27.7.2021)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar