Budi
Sampurno.Juli2
SDT.KOMEN. 17
PENDIDIKAN DAN
PANDEMI COVID-19.
Pandemi Covid-19
yang mendunia, memang membuat perubahan-perubahan di segala bidang kehidupan.
Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia mengalami hal yang sama.
Covid-19 membawa penderitaan. Banyak anak-anak yang secara mendadak tidak
terduga harus mengalami kepedihan yang tiada tara, yaitu kehilangan para orang
tua tercintanya, kehilangan saudara-saudaranya yang dicintai, kehilangan
teman-teman bermainnya, kehilangan guru-gurunya.
Masalah
pendidikan juga jadi berantakan. Murid di larang masuk dan datang
disekolahannya yang biasanya mereka saling ketemu, belajar bersama, bermain
bersama. Pelajaran disampaikan oleh para guru melalui dunia maya yang biasa
disebut dengan sistem daring. Anak-anak yang biasanya di larang bermain
lama-lama di dunia maya karena kawatir terkena pengaruh buruknya. Secara
mendadak diwajibkan bermain dalam arti belajar lewat dunia maya. Tidak semua
orang tua mampu untuk membelikan perakat itu demi pendidikan anaknya. Disamping
juga banyaknya para orang tua yang gagap teknologi dalam hal perakat dunia
maya. Semua jadi kebingungan. Untungnya Pemerintah dengan sabar dan telatennya
mengupayakan pembelajaran lewat dunia maya dan akhirnya berangsur-angsur masyarakat
menjadi terbiasa. Namun karena sudah sekian lama, merekapun menjadi jenuh,
bosan. Semuanya bisa merasakan hal ini.
Anak adalah
taruhan masa depan orang tua dan bangsa negaranya. Maka pendidikan harus
menjadi hal yang penting dan harus
diusahakan dilaksanakan semaksimal mungkin. Lalu apakah pendidikan itu ?.
Menurut Kamus
Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa, Edisi ke 4, Departemen Pendidikan Nasional.
PT.Gramedia Utama, Jakarta, th 2008, hal. 326, pendidikan diterakan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencerdaskan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sampai kapan pandemi Covid-19 akan
berakhir ?. Tidak ada yang tahu secara persis. WHO pun juga tidak bisa
memastikan. Lalu sampai kapan penderitaan anak-anak ini akan berakhir ?. Dalam
menunggu berakhirnya pandemi, satu persatu jumlah anak yang mengalami penderitaan
akan semakin bertambah. Lalu apakah ini akan menjadi beban dan tanggungjawab Pemerintah
saja ? Tentulah tidak. Apapun yang dikerjakan Pemerintah dalam menanggulangi pandemi,
tidak akan berhasil kalau tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat.
Masyarakat sebaiknya memahami betul dan melaksanakan aturan-aturan Pemerintah.
Pemerintah dengan sangat berat menetapkan PPKM Darurat. Itu toh masih ada orang
yang melaksanakan hajatan dan mengundang kerumunan. Ingat kasus Kudus dan
sekitarnya. Yang lebih tidak etis lagi, ada para politisi yang merecoki program-program
Pemerintah.
Mari kita sebagai
masyarakat bersama Pemerintah memerangi hingga tuntas pandemi Covid-19. Agar
pendidikan bagi anak dan siapapun dapat berjalan normal kembali. Karena pada
hakekatnya pendidikan itu merupakan usaha mencerdaskan masyarakat, terutama
anak-anak di usia sekolah.melalui upaya pengajaran dan pelatihan serta
memberikan anak-anak haknya untuk bermain. Karena dengan bermain juga
mencerdaskan anak-anak. ((Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.27.7.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar