JAPAN INTERNATIONAL COOPERATIONS AGENCY BANTU
IKM JATIM
Kementerian Perindustrian dan Japan International Cooperation
Agency (JICA), kembali melakukan kerja sama untuk memfasilitasi industri kecil
dan menengah (IKM) Jawa Timur melalui hibah mesin pengolahan produk makanan dan
minuman.
Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur (PBKF)
Kemenperin, Sudarto, dalam Workshop Pengembangan Pengolahan Produk Makanan
dengan Teknologi Mesin Bantuan dari JICA di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/2)
Ia menyebutkan, total 15 mesin dan hal ini akan sangat berarti
bagi kerja sama Indonesia-Jepang. "UPT (unit pelaksana teknis) Sidoarjo
ini akan menjadi pusat alih teknologi di Indonesia karena nanti kami akan
mengundang seluruh UPT di Indonesia untuk mempromosikan teknologi Jepang dari
JICA," kata Sudarto.
Hibah mesin yang diberikan kepada UPT Makanan, Minuman dan
Kemasan Provinsi Jawa Timur adalah produksi dari Kowa Kogyo Co. Ltd, Osaka,
Jepang. Terdiri dari Manual type Baking Machine, Semi-Automatic Baking Machine,
Food Processing Twin Screw Extruder, Food Heat Dryer, dan Ice Cream Cone Baking
Machine.
Ada pula Food Packaging Machine, Food Mixer, Sugar Coating
Machine, Air Compressor, Refrigerator, Down Transformer, Good Heat Dyer,
Cabinet with drawers, 4-stage Rack, dan Ice Cream Making Machine.
Pemberian 15 jenis mesin tsb karena Jawa Timur merupakan pusat
industri makanan dan minuman di Indonesia, juga menjadi pusat untuk sosialisasi
dan pengenalan teknologi.
UPT Makanan dan Minuman Sidoarjo sudah melatih hampir 3.500 IKM
di Jawa Timur sehingga diharapkan informasi mengenai teknologi pengolahan
produk makanan dari JICA ini menjadi lebih cepat tersampaikan.
Dengan adanya transfer
teknologi dalam pembuatan aneka makanan yang dibuat dari bahan baku yang banyak
terdapat di Indonesia seperti ubi kayu, pisang dan lain-lain yang akan diolah
menjadi berbagai produk makanan yang inovatif, menarik, maka dapat diharapkan layak diperdagangkan dan
berdaya saing tinggi.
Lokakarya pengenalan mesin dari Kowa Kogyo Co. Ltd yang digelar
pada Senin ini ditujukan kepada pelaku IKM makanan dari Provinsi Sumatera
Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat sebanyak
10 orang.
Pelatihan ini diutamakan bagi IKM yang memproduksi biskuit, kue
kering, kerupuk atau makanan ringan lainnya, sehingga diharapkan dapat
menyebarluaskan informasi mengenai teknologi mesin ini kepada daerah
masing-masing.
Program kerja sama antara JICA dengan Ditjen IKM Kemenperin
dalam pemberian hibah mesin untuk pengembangan industri makanan dan minuman
telah dilakukan sebanyak dua kali.
Sebelumnya, hibah mesin yang pertama diberikan kepada Dinas
Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta pada 2014 yaitu berupa Mesin
Retort.
Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada 2017 mencapai
sebesar 9,23 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan industri
non migas yang mencapai 4,84 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman
mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.(Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.26.2.18)
Views 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar