WARTAWAN ASLI TIDAK MENEBAR KEBOHONGAN
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Persatuan Wartawan Republik
Indonesia (PWRI), Zulfikar Taher menyatakan wartawan asli tidak mungkin
memproduksi dan menyebarkan informasi hoaks. Jika masyarakat masih menemukan
hoaks yang disebarkan oleh pihak tertentu yang mengaku wartawan bisa dipastikan
mereka adalah wartawan palsu.
“Wartawan sesungguhnya tidak pernah berbicara bohong.
Kalau ada wartawan dalam tulisannya terdapat kebohongan berarti dia
wartawan bodrek. Karena wartawan selalu berkarya berdasarkan
fakta,” pernyataannya saat menyampaikan sambutan pengukuhan DPD PWRI Jatim di
Surabaya, Kamis, (15/2).
Ia menjelaskan hakehat seorang wartawan adalah
memberitakan kebenaran dan kebaikan. Zulfikar kemudian mengimbau para pejabat
maupun masyarakat umum agar tidak mudah percaya jika ada seseorang yang mengaku
wartawan namun melakukan intimidasi dan menebar ancaman.
“Bila ditemukan anggota PWRI melakukan pemerasan tidak
akan kita lindungi, tetapi malah kita dukung polisi untuk segera menindak,”
tegasnya.
Maraknya berita hoaks, sambungnya, mendapat perhatian
khusus PWRI. Untuk menghindari media abal-abal dan hoaks, PWRI mendorong agar
semua pelaku media bekerja secara professional dan menjunjung tinggi kode etik
jurnalistik. Jangan sampai mengaku wartawan tapi tidak tahu 5W 1H, tidak tau
juga apa itu piramida terbalik. Ini sangat mengkhawartirkan(Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.15.2.18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar