PRESIDEN JAKOWI INTERVIU WARTAWAN
Ada hal yang menarik dalam puncak Hari Pers
Nasional (HPN)di Padang, Sumatera Barat, Jumat, 9 Februari 2018. Di depan
peserta acara, Jokowi bercerita sering dicegat wartawan di sela aktivitasnya.
Terkadang, mereka memberondong dengan pertanyaan yang tidak gampang dijawab.
"Saya ingat pas dicegat doorstop, 80
sampai 90 persen wartawan itu pertanyaannya sulit-sulit semua, karena tembak
langsung saat saya tidak siap," kata Jokowi, Jumat (9/2).
Tak lama kemudian, Jokowi meminta satu orang
wartawan ke panggung. Dari sekian banyak wartawan yang mengangkat tangan,
Jokowi memilih acak seorang wartawan. Terpilihlah, Yusri Nur Raja Alam,
wartawan dari Surabaya.
"Sekarang saya minta Pak Yusri jadi
presiden, saya jadi wartawannya," kata Jokowi disambut tawa peserta acara.
Yusri kemudian berbicara, "Apa yang mau
ditanyakan?" Mendengar perkataan Yusri, Jokowi langsung tertawa, "Wah
pede sekali, saya jarang nanya duluan seperti itu ke wartawan, nah sekarang
pertanyaan ke Bapak, menteri mana yang menurut bapak paling penting?"
Yusri terdiam sejenak lalu menjawab,
"Semuanya penting." Mendengar jawaban Yusri, Jokowi berucap,
"Ini kok politis banget."
Menteri yang bisa membuat presidennya
nyaman," kata Yusri menambahkan. Peserta acara pun kembali tertawa untuk
kesekian kalinya.
Tak puas dengan jawaban Yusri, Jokowi pun
meminta jawaban tegas, "Menteri apa ? To the point saja,
Bapak jangan muter-muter gitu, saya belum bisa nulis ini karena belum
nangkep."
Akhirnya Yusri menjawab bahwa menteri yang
penting adalah menteri yang mengurusi wartawan, yaitu Menteri Komunikasi dan
Informatika. Sebab, posisi menteri ini penting agar semu pihak mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
Seperti kebiasaan Jokowi ketika berkunjung ke
sejumlah daerah, kali ini dia juga membagikan sepeda. Yusri yang maju ke depan
pun mendapatkan sepeda sebelum turun dari panggung.
Kepada para peserta, Jokowi tak lupa
menyampaikan pesan bahwa di era melimpahnya informasi saat ini, pers justru
semakin diperlukan. "Untuk menyampaikan kebenaran, sebagai penegak
fakta-fakta, dan pilar penegak aspirasi masyarakat”. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.9.2.18)
Views 134
Tidak ada komentar:
Posting Komentar