Budi Sampurno. Agustus.9.
SDT.INFORMASI.65
KOLABORASI PERHUTANI PROBOLINGGO
DENGAN PONPES AL MUNIR
Kakom. Perhutani Probolinggo memberikan bantuan benih tanaman
porang dan bibit pohon kayu putih ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munir, Desa
Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, yang berlangsung di
kediaman Pengasuh Ponpes Al Munir, KH. Achmad Muzayyin, Selasa 10.8.2021.
Bantuan tsb antara lain berupa benih tanaman porang sebanyak
1.500 biji dan bibit pohon kayu putih sebanyak 1.500 plances, yang diserahkan
langsung oleh Administratur Perhutani Probolinggo, Ida Jatiyana. Bantuan ini
dalam rangka untuk menjalin sinergitas pengelolaan hutan khususnya di wilayah
Situbondo.
Menurut KH. Achmad Muzayyin, benih porang tersebut akan
ditanam dan tangkarkan terlebih dahulu di lahan milik pondok seluas satu
hektar. Jika nanti tanaman porangnya berkembang, akan ditanam juga pada lahan
Perhutani dengan pola kemitraan kehutanan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar
hutan.
“Harapannya kelak masyarakat sekitar hutan bisa menikmati
hasil budidaya tanaman porang dengan kombinasi tanaman pohon kayu putih sebagai
penaungnya. Tentunya jika sudah berkembang, hasilnya akan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat, dan akan berdampak pada terjaganya keamanan
dan kelestarian hutan,” harapan Kyai .
Kolaborasi antara Ponpes dengan Perhutani ini diharapkan
dapat menurunkan permasalahan pengelolaan hutan yang terjadi di wilayah
Situbondo yang sebagian besar masyarakatnya masih berinteraksi didalam kawasan
hutan.
Kyai Zhein menambahkan, bahwa pengelolaan hutan tidak
terlepas dari interaksi masyarakat sekitarnya.
Dengan perbandingan rasio sumberdaya manusia Perhutani
dengan keluasan hutan yang dikelolanya sangat tidak masuk akal. Apalagi hutan
itu tidak dipagari sehingga dalam pengelolaannya selalu bersinggungan dengan
masyarakat.
Untuk itu diperlukan kerjasama yang berkesinambungan antara
masyarakat dengan Perhutani yang saat ini mulai melibatkan pondok pesantren.
Sementara itu, Administratur Perhutani Probolinggo, Ida
Jatiyana, berharap kerjasama dan kolaborasi dengan pondok pesantren ini akan
memberikan nilai positif dan bisa menurunkan permasalahan yang terjadi dalam
pengelolaan hutan khususnya di Situbondo, sehingga angka kerusakan hutan di
wilayah tersebut dapat diminimalisir.
“Terkait dengan potensi kawasan yang bisa ditanami porang
dan kayu putih ada lahan seluas 500 hektar dengan ketinggian antara 200 - 700
Meter dari permukaan laut di wilayah administratif Situbondo yang masuk dalam
pengelolaan hutan Perhutani KPH Probolinggo,” Ida Jatiyana.
Dia juga menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan
Perhutani Bondowoso dan Banyuwangi Utara yang sebagian kawasan hutannya berada
di wilayah administratif Kabupaten Situbondo terkait potensi yang bisa
dikembangkan.
“Dalam waktu dekat akan ada pertemuan tindak lanjut antara
Perhutani Probolinggo, Bondowoso, dan Banyuwangi Utara, serta Ponpes Al Munir
selaku penggerak masyarakat sekitar hutan," Ida Jatiyana menjelaskan.
(Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.11.8.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar