Budi Sampurno. 6
SDT.INFORMASI.62
PELATIHAN PENYULUH DAN
PETANI DI KAB.MALANG
Kakom. Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, di Kabupaten Malang menjadi bagian yang menggelar pelatihan Sejuta Petani dan
Penyuluh. Pada gelombang I, UPT BPPSDMP ini mensosialisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai program prioritas pemerintah
dalam mendukung UMKM.
“KUR merupakan kebijakan
pemberian kredit atau pembiayaan modal kerja atau investasi kepada debitur
individu, perseorangan, badan usaha, juga kelompok usaha yang produktif dan
layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup,”
ujar Nurlela,
narasumber dari BPPSDMP, Senin hari ini 9.82021.
Nurlela menambahkan, tujuan
dilaksanakan Program KUR antara lain adalah untuk meningkatkan dan memperluas
akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja.
UMKM katanya, merupakan salah satu sektor
unggulan yang menopang perekonomian Indonesia. Pelaku UMKM dan koperasi
menempati bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi rakyat Indonesia mulai
dari petani, nelayan, peternak, petambang, pengrajin, pedagang, dan penyedia
berbagai jasa.
Kementerian Pertanian
melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) menyelenggarakan Pelatihan Petani dan Penyuluh. Pada gelombang 1, peserta mencapai 23.405 orang yang
berlatih secara online.
Pelatihan dibuka secara
resmi Presiden Joko Widodo, Jumat lalu. Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan, pertanian menjadi sektor
yang menguntungkan, juga sebagai sektor yang mampu meningkatkan kesejahteraan.
Karena itu, Presiden meminta petani jangan hanya bergerak
di hulu atau di on farm saja, melainkan harus masuk ke tahap hilir serta tahap
pengolahan pasca panen sampai ke packaging dan trading.
“Justru di situlah
keuntungan terbesar yang akan diperoleh. Hal ini juga yang akan memberikan
peluang bagi peningkatan kesejahteraanp petani. Karena itu manfaatkan akses KUR dari perbankan BRI, BNI,
Mandiri dan BPD provinsi dengan baik,” kata Presiden.
Sementara itu, Menteri
Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, SDM berkualitas menjadi target
yang harus dipenuhi agar pertanian semakin berdaya saing. Pertanian itu dibutuhkan hari ini, besok dan kapan saja
dalam kondisi apa saja.
Sebab pertanian itu bukan
hanya makanan, tapi juga lapangan kerja dan menyentuh seluruh aspek negara dan pemerintahan, serta menghadirkan
dimensi yang kuat seperti rasa gotong royong dan mengajak aspek sosial lain
untuk berkembang baik.
Kepala BPPSDMP Kementan,
Dedi Nursyamsi, memberikan materi untuk 3 gelombang secara virtual mengenai pemupukan. Pemupukan dengan jumlah yang
tepat akan mengefisienkan biaya tanam.
“Kami mendorong agar para
petani di seluruh Indonesia membantu pemerintah dengan cara membuat pupuk
sendiri agar kebutuhan tanaman yang selisihnya
mencapai 15 juta ton dapat dipenuhi,” katanya.
Salah satu bentuk pupuk yang
dapat dibuat petani adalah pupuk organik. Petani dengan kreativitasnya dapat
membuat pupuk sendiri yang secara nasional dapat mencapai 50 persen dari jumlah kebutuhannya.
Dedi Nursyamsi menambahkan,
kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan
produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi. “Untuk saat ini, yang paling
berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk
berimbang,”penjelasan Dedi.
Pelatihan Petani dan Penyuluh merupkan kolaborasi UPT Lingkup
BPPSDMP dan perbankan. BBPP Ketindan, BBPKH Cinagara, BPP Lampung, BNI, Mandiri
dan BRI. Respon positif dari peserta yang mengikuti pelatihan secara online
pada gelombang I dari
interaksi di chat zoom mencapai 897 orang.
Rencana pelatihan ini akan
dilaksanakan secara bertahap hingga mencapai 1 juta peserta dengan menggunakan
fasilitas IT di 5.789 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kantor Kecamatan, Balai
Desa, Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S), Saung Tani, dan lain-lain dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan
secara ketat. (Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.9.8.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar