Budi Sampurno.
Agustus. 1
SDT.PERFILMAN.11
SIFAT FILM II
Di SDT.PERFILMAN
9 bulan Juli, tgl 23 Juli 2021 telah kita bicarakan beberapa sifat film. Ada
yang masih tertinggal, yaitu film punya kemampuan untuk menjankau jumlah
penenton yang banyak bahkan tak terbatas. Film dalam bentuk selluluid, baik
film ceritera untuk di putar di gedung-gedung bioskop, ataupun film dokumenter
selalu di copy dalam jumlah lebih dari satu copy. Itulah sebabnya sebuah judul
film dengan ceritera yang sama dapat di putar di beberapa gedung bioskop dalam satu
kota. Bahkan bisa di putar serentak pada
beberapa kota. Seperti di Jakarta, Semarang. Jogyakarta, Makasar dll. Belum
lagi kalau film itu di putar di media televisi yang jumlah pesawat tv-nya dan
di tonton oleh siapa, kapan, dan sepertinya susah untuk dapat di hitung jumlahnya.
Film itu juga
merupakan media komunikasi massa. Maka dalam UU.No.33 Th 2009, Tentang
Perfilman, diterakan merupakan sarana percerdasan kehidupan bangsa,
pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat,
serta wahana promosi Indonesia di dunia internasional, sehingga film dan
perfilman Indonesia perlu dikembangkan dan lindungi.
Kekuatan film
sebenarnya adalah pada gambar dan suara. Gambarnya bergerak, seperti benar-benar
terjadi. Gambar bergerak dan suara menjadi alat bantu bagi mereka yang buta huruf, buta dengan bahasa yang di pakai
dalam film yang ditontonnya. Sehingga meskipun
buta huruf dan buta bahasa, mereka yang menonton bisa mengerti pesan film yang mereka tonton. Apalagi
gambar-gambar yang bergerak disertai ilustrasi musik dan suara, sehingga menimbulkan ilusi yang kuat,
bahwa apa yang di lihat lewat layar itu seperti benar-benar terjadi di hadapan
mereka yang nonton.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar