Budi Sampurno.Agustus.17
SDT.INFORMASI.73
SINGKONG MERUPAKAN PANGAN KAYA NUTRISI
Kakom. 18.8.2021. Singkong selama ini di anggap
sebagai pangan inferior. Padahal jika melihat potensi singkong sebagai
sumber karbohidrat substitusi nasi, peluangnya bagaikan kingkong (sangat
besar). Bukan hanya dari jumlahnya, tapi juga kaya kandungan gizi.
Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil
singkong terbanyak keempat dunia. Berturut-turut adalah Nigeria sebanyak 57
juta ton, Thailand 30 juta ton, Brasil 23 juta ton dan Indonesia 19-20 juta
ton.
Di Indonesia sentra produksi singkong tersebar di
13 provinsi. Lima besar provinsi penghasil singkong ada Lampung, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Data Ditjen Tanaman Pangan, luas
areal penanaman singkong tahun 2019 sebesar 628.305 ha dan produksi sebanyak
16,35 juta ton. Program pengembangan tahun 2020 seluas 11.175 ha.
Menurut Ahli Gizi, dr .Dian Kusuma Dewi, sayang jika tidak jika dimanfaatkan. Singkong juga merupakan pangan yang kaya
nutrisi. Kandungan indeks glikemik singkong jauh lebih rendah dibandingkan
kentang dan nasi. Singkong juga kaya serat. Dalam 100 gram singkong
mengandung 121 kalori, air 62,5 gram, fosfor 40 gram, karbohidrat 34 gram,
kalsium 33 miligram, vitamin c 30 miligram, protein 1,20 gram dan besi 0,70
miligram.
Dian menjelaskan, tiap 100 gram, kadar kalori
sebanyak 154, kandungan gizinya 1,2 gram proteiun, serat, vitamin dan mineral.
Sedangkan kadar indeks glikemiknya hanya 55. Sementara nasi putih tiap 100
gram, kadar kalorinya 190, kandungan gizi 3 gram protein, tiaminm niasin dan
kalium. Kadar glikemiknya 80-90.
Sementara kentang dengan 100 gram mengandung
kalori 62, kandungan gizinya terdiri dari vitamin B, zat beasi, kalium, kalsium
dan pati. Sedangkan kadar glikemiknya 55-70. Dengan kandungan indek
glikemik lebih rendah dari nasi, singkong baik untuk orang yang mempunyai penyakit
diabetes.
Begitu juga bagi
yang mempunyai gangguan
ginjal, menurut dr. Dian lebih baik sebagai sumber pangan, karena proteinnya rendah, tetap kenyang dan tidak melewati batas protein. Jadi
cukup baik sebagai
sumber karbohidrat.
Manfaat kesehatan lainnya dari singkong
adalah sebagai sumber
energi, tiap 100
gram ada 100-150 kalori, lebih tinggai dari umbi
lain. Singkong juga sumber serat dan karbohidrat kompleks, sehingga baik untuk
kesehatan saluran pencernaan dan
mengurangi peradagangan dan mengurangi kadar gula darah. Singkong juga sebagai
sumber antioksidan.
Sementara itu, Dr. Darmono Taniwiryono, Co Founder Singkong Cyber juga
mengakui, potensi singkong sangat besar sebagai produk pangan. Terlihat dari
tren produksi singkong dunia yang selalu naik. Hal ini mengindikasikan
bahwa tanaman singkong
bisa menjadi
harapan bangsa dunia.
Produksi singkong Indonesia juga beradasarkan
data terus mengalami kenaikkan cukup siginifikan. Karena itu Darmono berharap,
pemerintah bisa mengupayakan potensi singkong yang sangat besar itu. Tetapi saat
ini kita masih kalah dari Thailand,
bahkan dari Nigeria.
Mengapa singkong potensial untuk dikembangkan?
Ternyata singkong memiliki
potensi besar sebagai tanaman penyokong keamanan pangan paling
menjanjikan. Singkong dapat tumbuh sepanjang tahun, bahkan
di lahan ketersediaan nutrisi rendah dan tahan kekeringan.
Kelebihan lain dari
tanaman singkong adalah memiliki kemampuan konversi terbesar dalam
mengubah energi matahari menjadi karbohidrat terlarut per satuan luas. Singkong
menghasilkan karbohidrat sekitar 40 persen lebih tinggi dari beras dan 25
persen lebih banyak dari jagung.(Budi S.Mak’skom.IPJT.JNR.18.8.2021)
Views 83
Tidak ada komentar:
Posting Komentar