OPTIMISNYA JAWA TIMUR DI BIDANG PARIWISATA
Berita berita tentang pelemahan rupiah terhadap
nilai dolar, tampaknya tidak berpengaruh
pada perkembangan pariwisata di Jawa Timur. Data yang dimiliki Dinas
Pariwisata Propinsi Jawa Timur menyebutkan, bahwa sektor pariwisata dapat ikut
mengenjot PDRB Jatim maupun PDB Nasional. Hal ini disebabkan, sektor pariwisata
Jawa Timur berupa produk jasa dan bukan barang dengan bahan baku import.
Meskipun demikian tingkat kenaikan sektor pariwisata harus kita dorong untuk mengimbangi dampak globalisasi yang menekan sektor industri dan perdagangan nasional. Jumlah wisatawan manca negara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda pada Oktober 2016 mencapai 20.819 kunjungan atau naik sebesar 4,58 persen dibanding September 2016 yang hanya 19.907 kunjungan.
Menurut catatan Pusat Statistik Jawa Timur, secara kumulatif, jumlah wisman Januari – Oktober 2016 mencapai 176.029 kunjungan atau naik sebesar 7,64 persen dibanding jumlah wisman periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 163.539 kunjungan. Hal ini didukung karena infrastruktur jalan menuju tempat wisata sudah banyak yang diperbaiki sehingga perjalanan ketempat tujuan wisata semakin mudah dan cepat serta hemat. Selain infrastruktur ke tempat-tempat wisata sudah baik, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta masyarakat ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darusalam, Kamboja dan Vietnam semakin tertarik dan banyak yang berkunjung di Jawa Timur.
Bila wisatawan jumlahnya naik, maka tingkat hunian kamar juga meningkat. Menurut klasifikasi hotel bintang, TPK hotel bintang 4 pada bulan Oktober 2016 mencapai 59,28 persen dan merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK bintang 2 sebesar 55,51 persen, diikuti hotel bintang 5 sebesar 51,54 persen, bintang 3 sebesar 50,24 persen, dan hotel bintang 1 sebesar 45,00 persen.
Lama menginap tamu (RLMT) para pengunjung tamu asing pada hotel berbintang Oktober 2016 mencapai 3,74 hari, naik sebesar 1,26 poin dibanding dengan September 2016 yang sebesar 2,48 hari.(Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT,8.1.17)
Meskipun demikian tingkat kenaikan sektor pariwisata harus kita dorong untuk mengimbangi dampak globalisasi yang menekan sektor industri dan perdagangan nasional. Jumlah wisatawan manca negara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda pada Oktober 2016 mencapai 20.819 kunjungan atau naik sebesar 4,58 persen dibanding September 2016 yang hanya 19.907 kunjungan.
Menurut catatan Pusat Statistik Jawa Timur, secara kumulatif, jumlah wisman Januari – Oktober 2016 mencapai 176.029 kunjungan atau naik sebesar 7,64 persen dibanding jumlah wisman periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 163.539 kunjungan. Hal ini didukung karena infrastruktur jalan menuju tempat wisata sudah banyak yang diperbaiki sehingga perjalanan ketempat tujuan wisata semakin mudah dan cepat serta hemat. Selain infrastruktur ke tempat-tempat wisata sudah baik, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta masyarakat ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darusalam, Kamboja dan Vietnam semakin tertarik dan banyak yang berkunjung di Jawa Timur.
Bila wisatawan jumlahnya naik, maka tingkat hunian kamar juga meningkat. Menurut klasifikasi hotel bintang, TPK hotel bintang 4 pada bulan Oktober 2016 mencapai 59,28 persen dan merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK bintang 2 sebesar 55,51 persen, diikuti hotel bintang 5 sebesar 51,54 persen, bintang 3 sebesar 50,24 persen, dan hotel bintang 1 sebesar 45,00 persen.
Lama menginap tamu (RLMT) para pengunjung tamu asing pada hotel berbintang Oktober 2016 mencapai 3,74 hari, naik sebesar 1,26 poin dibanding dengan September 2016 yang sebesar 2,48 hari.(Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT,8.1.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar