PROPOSAL PENELITIAN ITS LULUS DARI KEMENTERIAN RISET
Sejumlah proposal penelitian akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dinyatakan lulus dalam program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) rintisan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, Prof Adi Soeprijanto menuturkan bahwa tujuan dari CPPBT adalah untuk menunjang program hilirisasi hasil riset perguruan tinggi. Riset yang diutamakan oleh Kemenristekdikti adalah jenis penelitian yang sudah matang.
Proposal yang dinyatakan lulus di antaranya berjudul:
- Produksi
dan Perancangan Battery Management System untuk Battery Jenis Lithium Ion
dan Andi Rahmadiansyah sebagai penanggung jawab.
- Perusahaan
untuk Mengembangkan dan Membuat Body Part dan Aksesoris Otomotif, dan Stefanus
Eko Wiranto ST MT sebagai penanggungjawab.
- Perusahaan
Rancang Bangun dan Manufaktur Controller Motor Listrik dan Sistem Komputer
Utama Kendaraan Listrik, dan Alief Wikarta sebagai penanggungjawab
- Gesits
Motor Listrik Indonesia: Rancang Bangun Bldc Motor Listrik Aksial, dan Muhammad Nur Yuniarto sebagai
penanggungjawab
5.
Powertrain Indonesia: Rancang Bangun dan
Pembuatan Chassis & Drive Train Kendaraan
Listrik, dan Indra Sidharta sebagai penanggung jawab.
Kelima proposal tersebut, memang sengaja ditujukan untuk mendukung proses produksi spare parts dari proyek motor listrik ITS yaitu Gesits. Sedangkan untuk dua proposal lainnya merupakan objek penelitian yang berbeda, yaitu :
Kelima proposal tersebut, memang sengaja ditujukan untuk mendukung proses produksi spare parts dari proyek motor listrik ITS yaitu Gesits. Sedangkan untuk dua proposal lainnya merupakan objek penelitian yang berbeda, yaitu :
- Produksi
Fasilitas Monitoring Keselamatan Instalasi Dan Bangunan Di Laut Berbasis
Automatic Identification System (AIS) dan A A Dinariyana Dwi Putranta
sebagai penanggung jawab.
- Perusahaan
Penyedia Teknologi Smelter Nikel Berbasis Mini Blast Furnace dan Sungging Pintowantoro sebagai
penangungjawab.
Secara
umum, terdapat tiga tahapan seleksi yang harus dilalui oleh setiap proposal
yang diajukan. Pertama adalah seleksi administrasi (Desk Evaluation). Seleksi
administrasi dilakukan untuk memeriksa hal-hal teknis seperti kesesuaian konten
proposal dengan persyaratan yang telah ditentukan serta kesesuaian penulisan
berdasarkan format yang ditetapkan.
Tahap selanjutnya adalah seleksi substansi yang meliputi beberapa aspek seperti teknologi inovasi, peluang pasar, keuangan dan rencana kegiatan CPPBT (Action Plan). Tahap yang terakhir adalah fact findings. Dalam tahap ini, tim seleksi akan memverifikasi data dan informasi yang disajikan dalam proposal dan presentasi apabila diperlukan.(Kominfojatim,Mak’skom,IPJT,12.1.2017)
Tahap selanjutnya adalah seleksi substansi yang meliputi beberapa aspek seperti teknologi inovasi, peluang pasar, keuangan dan rencana kegiatan CPPBT (Action Plan). Tahap yang terakhir adalah fact findings. Dalam tahap ini, tim seleksi akan memverifikasi data dan informasi yang disajikan dalam proposal dan presentasi apabila diperlukan.(Kominfojatim,Mak’skom,IPJT,12.1.2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar