Senin, 27 Maret 2017

Buku ini sebenarnya sudah di cetak di tahun 2016 pada bulan Juli. Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang dikumpulkan dari tulisan KUNTO WIJOYO. Saya yakin anda pasti sudah kenal dengan nama Kunto Wijoyo, apalagi kalau anda sudah bergumul dalam dunia sastra Indonesia

Ada sepuluh judul cerpen dalam buku ini. Saya rasa, Kunto kali ini suka memainkan kalimat kalimat pendek. Ceritanya landai landai saja. Hampir tidak ada kejutan yang mengasyikkan. Karakter tokoh tokohnya juga wajar wajar saja.
Sepuluh judul yang dimaksud adalah :
Dilarang Mencitai Bunga Bunga; Anjing; Segenggam Tanah Kuburan; Samurai; Serikat Laki Laki Tua; Sepotong Kayu Untuk Tuhan; Gerobak Itu Berhenti Di Muka Rumah; Ikan Ikan Dalam Sendang; Mengail Ikan Di Sungai; Burung Kecil Bersarang Di Pohon.
Ada falsafah menarik dalam cerpen yang judulnya di pakai judul buku, yaitu : Dilarang Mencitai Bunga Bunga. Si Kakek sudah memperoleh ketenangan dalam hidupnya. Si Ayah masih harus bekerja keras untuk mendapatkan nilai dalam hidupnya yang disertai dengan kepemilikan yang nantinya dapat menjadikan hidupnya tenang. Sang Ayah mengajarkan ,bahwa ketenangan, kesejukan itu tidak dapat jatuh dari langit. Tetapi harus di raih diusahakan, antara lain dengan kerja keras dan jujur.
(Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT,27.3.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar