Rabu, 15 Maret 2017

PT PLN KOORDINASI DENGAN MAHASISWA JAWA TIMUR.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Distribusi Jawa Timur mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai disiplin ilmu, untuk mencari solusi persoalan yang dihadapi bidang kelistrikan.
General Manager PT PLN Persero Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto, menjelaskan melalui Focus Group Discution (FGD) yang dilaksanakan di gedung Pasca Sarjana Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) kemarin, mengharapkan perwakilan 15 BEM se -Jawa Timur dapat  memberikan pemikiran, gagasan, dan saran kepada PLN. Dijelaskan, bahwa gagasan dan saran BEM di catat dan diinfentarisasi, selanjutnya akan dilaporkan kepada Kementerian ESDM. 
Dikatakan, pihaknya menggelar kegiatan FGD terkait program pencabutan subsidi listrik secara bertahap mulai januari 2017, bagi pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang dianggap mampu. Hinggqa saat ini banyak masyarakat yang merasa keberatan dengan kebijakan tersebut.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi. Pemikiran dari mahasiswa kami harapkan bisa menjadi salah satu masukan positif untuk PLN,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pencabutan subsidi tarif listrik bagi pelanggan 900 VA, pemerintah telah melakukan pemantauan melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tim inilah  yang menentukan apakah pelanggan tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan subsidi, dengan cara ini subsidi bisa tepat sasaran.
Sementara Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Persero Distribusi Jawa Timur, Pinto Raharjo, menambahkan, dari 3,9 juta pelanggan dengan daya 900 VA, hanya 497.000 yang berhak subsidi.
Sedangkan pelanggan yang menggunakan token, tarif baru sudah dirasakan sejak awal Januari. Sementara untuk pelanggan tagihan bulanan, tagihan dengan tarif baru, dirasakan pada pembayaran di bulan Februari.(kominfojatim,Mak’skom,15.3.17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar