Rabu, 22 Maret 2017


PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAERAH DIPANTAU DENGAN E MONITORING

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pendataan program perumahan di seluruh daerah di Indonesia dengan menggunakan sistem e-monitoring. 
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarief Burhanudin  mengatakan di acara Bimbingan Teknis dan e-Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Perumahan yang di gelar di Surabaya, Rabu (22/3)  Dengan menggunakan sistem e-monitoring perumahan diharapkan dapat memudahkan pemantauan progress perumahan di seluruh Indonesia. "Adanya sistem e-monitoring ini akan memudahkan pemantauan hasil pembangunan perumahan yang ada di lapangan”.
Dijelaskan, program satu juta rumah oleh Kementerian PUPR bersama stakeholder lainnya, seperti asosiasi pengembang perumahan, pemerintah daerah, dan perusahaan lainnya melakukan pembangunan perumahan khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tujuan akhir dari pembangunan perumahan tersebut tidak hanya selesainya bangunan, akan tetapi bagaimana rumah yang dibangun tersebut bisa segera dihuni oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. 
Lebih lanjut dikatakannya, Sistem e-monitoring perumahan ini tidak hanya untuk memantau pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR pusat saja, tapi juga Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan yang ada di setiap provinsi di Indonesia. "Petugas yang melakukan pengisian data e-monitoring perumahan ini harus teliti, dan cepat dalam melaksanakan tugasnya. Jika ada data yang kurang dari salah satu SNVT tentu akan mempengaruhi kinerja Kementerian," ujarnya. 
Data yang ada di sistem e-monitoring, juga menjadi bahan rapat di Kementerian PUPR yang dipimpin oleh Menteri PUPR dalam menentukan kebijakan perumahan. Sebab, dari sana dapat diketahui gambaran apakah pembangunan perumahan di daerah berjalan dengan baik atau tidak.
Seperti diketahui, Program Satu Juta Rumah pada tahun 2016 telah mencapai 805.169 unit rumah. Pada tahun ini, ditargetkan pembangunan bisa mencapai satu juta rumah dalam upaya mengatasi backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 11,4 juta.  unit. (kominfojatim,Mak’skomIPJTBudi Sampurno,22.3.17)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar