UINSA PASTI JADI PERGURUAN TINGGI ISLAM BERTARAF INTERNAL
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menaruh perhatian khusus pada bidang
pendidikan Islam. Ke depan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA)
Surabaya diharapkan dapat menjadi Perguruan Tinggi Islam bertaraf
Internasional.
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf mengatakan, selama ini UINSA telah
banyak berkiprah dan melahirkan lulusan berkualitas. Mereka tersebar di
berbagai bidang mulai dari pendidikan, sosial, agama, hingga politik. Hal
tersebut menjadi modal penting untuk melanjutkan kemajuan UINSA yang kini telah
dicapai.
“Kemajuan UINSA di bawah Rektor Prof Abd Ala sangat pesat. Tidak hanya fisik namun juga
kapasitas keilmuannya. Saya optimistis UINSA akan menjadi rujukan Perguruan
Tinggi Islam yang diakui secara internasional,” ungkap Wagub
Islam Rahmatan Lil Alamin yang dikaji dan dikembangkan oleh UINSA perlu didukung
oleh seluruh pihak. UINSA, akan berkembang semakin meningkat apabila mampu
membuat cabang kampus di berbagai negara. “Dimulai dari negara-negara di ASEAN
seperti Filipina. Dengan begitu Islam yang mengajarkan kedamaian, toleransi dan
saling menghormati akan cepat menyebar,” ungkapnya.
Rektor UINSA, Prof Abd Ala mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan
kapasitas SDM, sistem pengajaran dan pembangunan fisik. Saat ini, kampus yang
berlokasi di Jalan Ahmad Yani 117 Surabaya tersebut sudah mempunyai dua menara
megah sebagai sarana pengembangan dan perbaikan mutu kampus.
“Menara kembar sembilan lantai digunakan sebagai perkantoran rektorat dan
perkuliahan pasca sarjana. Ke depan, Twin Tower juga digunakan sebagai
laboratorium dan pusat kajian keislaman,” tuturnya.
UINSA juga sudah merampungkan pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan Hukum,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Sport Center. Keberadaan gedung tersebut
selain membuat UINSA terlihat megah juga meningkatkan percaya diri dosen dan
mahasiswa.
Pembenahan berkesinambungan diarahkan untuk menjadi Universitas keislaman yang
unggul, kompetitif, dan bertaraf internasional. Civitas akademika dituntut
menjadi intelektual yang memiliki kecerdasan dalam segala aspek. (kominfojatim,Mak’skom,IPJT.15.3.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar