Rabu, 15 Maret 2017

UINSA PASTI  JADI PERGURUAN TINGGI  ISLAM BERTARAF INTERNAL

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menaruh perhatian khusus pada bidang pendidikan Islam. Ke depan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya diharapkan dapat menjadi Perguruan Tinggi Islam bertaraf Internasional.
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf mengatakan, selama ini UINSA telah banyak berkiprah dan melahirkan lulusan berkualitas. Mereka tersebar di berbagai bidang mulai dari pendidikan, sosial, agama, hingga politik. Hal tersebut menjadi modal penting untuk melanjutkan kemajuan UINSA yang kini telah dicapai.
“Kemajuan UINSA di bawah Rektor Prof Abd Ala  sangat pesat. Tidak hanya fisik namun juga kapasitas keilmuannya. Saya optimistis UINSA akan menjadi rujukan Perguruan Tinggi  Islam yang diakui secara internasional,” ungkap Wagub
Islam Rahmatan Lil Alamin yang dikaji dan dikembangkan oleh UINSA perlu didukung oleh seluruh pihak. UINSA, akan berkembang semakin meningkat apabila mampu membuat cabang kampus di berbagai negara. “Dimulai dari negara-negara di ASEAN seperti Filipina. Dengan begitu Islam yang mengajarkan kedamaian, toleransi dan saling menghormati akan cepat menyebar,” ungkapnya.
Rektor UINSA, Prof Abd Ala mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM, sistem pengajaran dan pembangunan fisik. Saat ini, kampus yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 117 Surabaya tersebut sudah mempunyai dua menara megah sebagai sarana pengembangan dan perbaikan mutu kampus.
“Menara kembar sembilan lantai digunakan sebagai perkantoran rektorat dan perkuliahan pasca sarjana. Ke depan, Twin Tower juga digunakan sebagai laboratorium dan pusat kajian keislaman,” tuturnya.
UINSA juga sudah merampungkan pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Sport Center. Keberadaan gedung tersebut selain membuat UINSA terlihat megah juga meningkatkan percaya diri dosen dan mahasiswa.
Pembenahan berkesinambungan diarahkan untuk menjadi Universitas keislaman yang unggul, kompetitif, dan bertaraf internasional. Civitas akademika dituntut menjadi intelektual yang memiliki kecerdasan dalam segala aspek. (kominfojatim,Mak’skom,IPJT.15.3.17)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar