Selasa, 15 Maret 2016

BELA NEGARA DAN OSPEK

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Mayjen TNI Hartind Asrin, mengatakan materi bela negara akan menjadi ajaran wajib saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). “ Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa cinta generasi muda terhadap negara dan bangsa” kata Mayjen TNI Hartind Asrin saat penutupan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara selama tiga hari 11-13 Maret 2016 di  Badan Diklat Propinsi Jawa Timur.
TNI mendapatkan tugas memberikan materi tentang bela negara, pengenalan wawasan kebangsaan, bukan memberikan materi kemiliteran. Dan kegiatannya akan menjadi salah satu program  dalam meningkatkan rasa nasionalisme pada mahasiswa.
Ditegaskan lebih lanjut, saat ini Program Bela Negara sangat diperlukan untuk pengetahuan dan bekal dari terjangan diera globalisasi.

”Kami saat ini telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Jakarta untuk mewajibkan program Bela Negara pada setiap ospek, dan nanti akan berlanjut ke daerah lain,” tuturnya.
Seperti diketahui, kegiatan Ospek merupakan acara yang perlu dilakukan seluruh universitas yang ada di Indonesia. Kegiatan ini biasa diberlakukan kepada para mahasiswa angkatan baru. Dengan kegiatan ini, mereka bisa mendapatkan informasi dan mengenal kampus barunya dengan baik.
Lebih lanjut Mayjen TNI Hartind Asrin, sesuai mengatakan, bahwa diamanatkan dalam UUD 1945, Pasal 27 ayat 3 yaitu setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara baik secara individu, kelompok atau sebagai komponen bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Untuk membentuk sikap dan perilaku perorangan maupun kelompok sesuai kebutuhan organisasi, hanya dapat dilakukan melalui Diklat yang terstandar dan terukur sebagaimana yang akan dilaksanakan oleh para peserta Diklat kali ini,” tuturnya lebih lanjut.
Menurutnya,  pemimpin tidak cukup dengan berbekal ilmu pengetahuan saja, tetapi ada hal-hal prinsip yang harus dimiliki dan itu hanya akan diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan tentang bela Negara, baik secara teori (pengetahuan), maupun praktik (keterampilan) seperti disiplin, keteladanan, bertanggungjawab, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan kerjasama.(Budi Sampurno,Makskom,IPJT)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar