PEKAN
IMUNISASI
Dengan adanya Pekan Imunisasi (PIN) secara gratis dan serentak oleh pemerintah, Komisi E DPRD Jatim berharap anak anak di Propinsi Jatim terbebas dari penyakit Polio.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim saat ditemui di DPRD Jatim, mengatakan, pihaknya mengapresiasi positif terhadap peranan pemerintah untuk menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Meskipun ada masyarakay yang pro-kontra tentang imunisasi, atau banyak yang mengemukakan ditemukannya imunisasi terbuat dari vaksin babi, Usaha pemerintah untuk mengenalkan dan melaksanakan imunisasi sudah cukup bagus.
Hal ini jga terbukti dengan memberikan10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Daerah (APBN dan APBD) disisihkan untuk kesehatan, sehingga adanya PIN merupakan keharusan untuk dilakukan. Dengan demikian, pemerintah memiliki target pencapaian kapan Jawa Timur harus terbebas dari polio dan minim angka kematian.
Diharapkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan adanya issue issue tentang imunisasi yang terdiri dari vaksin babi. Selama belum ada kajian yang mendalam tentang vaksin tersebut, jangan menimbulkan dan memunculkan stimulasi terlebih dahulu.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Agatha Retnosari juga mengapresiasi animo masyarakat di Jatim yang dengan antusias mendatangi posyandu untuk mengantarkan anaknya guna mengikuti PIN. Pihaknya mengapresiasi usaha dinas terkait dan para kader posyandu, sehingga pelaksanaan PIN berjalan lancer dan sukses.Kepada masyarakat juga perlu diapresiasi karena telah berhasil mengajak kepada semua orang tua yang memiliki anak usia balita dan usia sekolah untuk mengimunisasikan anaknya. (Budi Sampurno, Makskom, IPJT)
Dengan adanya Pekan Imunisasi (PIN) secara gratis dan serentak oleh pemerintah, Komisi E DPRD Jatim berharap anak anak di Propinsi Jatim terbebas dari penyakit Polio.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim saat ditemui di DPRD Jatim, mengatakan, pihaknya mengapresiasi positif terhadap peranan pemerintah untuk menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Meskipun ada masyarakay yang pro-kontra tentang imunisasi, atau banyak yang mengemukakan ditemukannya imunisasi terbuat dari vaksin babi, Usaha pemerintah untuk mengenalkan dan melaksanakan imunisasi sudah cukup bagus.
Hal ini jga terbukti dengan memberikan10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Daerah (APBN dan APBD) disisihkan untuk kesehatan, sehingga adanya PIN merupakan keharusan untuk dilakukan. Dengan demikian, pemerintah memiliki target pencapaian kapan Jawa Timur harus terbebas dari polio dan minim angka kematian.
Diharapkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan adanya issue issue tentang imunisasi yang terdiri dari vaksin babi. Selama belum ada kajian yang mendalam tentang vaksin tersebut, jangan menimbulkan dan memunculkan stimulasi terlebih dahulu.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Agatha Retnosari juga mengapresiasi animo masyarakat di Jatim yang dengan antusias mendatangi posyandu untuk mengantarkan anaknya guna mengikuti PIN. Pihaknya mengapresiasi usaha dinas terkait dan para kader posyandu, sehingga pelaksanaan PIN berjalan lancer dan sukses.Kepada masyarakat juga perlu diapresiasi karena telah berhasil mengajak kepada semua orang tua yang memiliki anak usia balita dan usia sekolah untuk mengimunisasikan anaknya. (Budi Sampurno, Makskom, IPJT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar