SIANG
SIANG
Di jalan raya, mobil mobil berhilir mudik
Di jalan raya, sepeda motor menderu deru
Di jalan raya, orang orang berjalan kepanasan
Di jalan raya, orang orang berjalan dalam kesejukan
Di jalan raya, seekor kucing berusaha menyeberang
Di jalan raya, aspal aspal pada mengelupas
Di jalan raya, tidak ada padi yang tumbuh
Di jalan raya, kemerdekaan pun tiada tara
Di jalan raya kemerdekaan menjadi tiada
Di jalan raya lampu lampu listrik bergelantungan
Di jalan raya, kemerdekaan membabi buta
Di jalan raya, kita harus ber hati hati
Di jalan raya, kucing kucing berlarian
Di jalan raya, kucing kucing bersembunyi
Di jalan raya, semut semut beriringan
Di jalan raya,semut semut bergelimpangan tanpa
membau kimia pembunuh
Di jalan raya, kucing kucing bersembunyi dari kimia
pembunuh
Di jalan raya, mereka mereka merajarela
Di jalan raya, pandu pandu sudah tidak ada wibawa
Di jalan raya, pandu pandu bergelimpangan menginjak
pejalan kaki
Di jalan raya, sesak nafas tak terperi
Di jalan raya, nafas nafas menghembus hembus
Di jalan raya, kemerdekaan bernafas tak terperi
Di jalan raya, pejalan kaki bernafas terseok seok
Di jalan raya, padi padi tidak menguning
Di jalan raya, ada juga orang orang jujur, meski
jumlah tak menggunung
Di jalan raya, harapan pencetak Negara, tidak karu
karuan
Di jalan raya, ada harapan
Di jalan raya, masih bisa berpengalaman
Di jalan raya, masih bisa berpengharapan
Di jalan raya, sunyi sepi, sunyi ramai.
Budi Sampurno,
Surabaya,16 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar